Jadi Perhatian Khusus.!! Pemkab Banyuwangi Gerak Cepat Tuntaskan Kasus Perundungan Siswa SMP

Daerah | 21-Jun-2024 02:39 WIB | Dilihat : 42 Kali

Wartawan : redaksi
Editor : redaksi
Jadi Perhatian Khusus.!! Pemkab Banyuwangi Gerak Cepat Tuntaskan Kasus Perundungan Siswa SMP
BANYUWANGI || Bratapos.com – Perundungan yang terjadi pada salah satu SMPN di Kabupaten Banyuwangi yang menimpa seorang siswa menjadi perhatian khusus bagi pemerintah setempat. Pemkab Banyuwangi berkoordinasi dengan kepolisian telah menggelar pertemuan yang melibatkan korban, pelaku, dan orang tua dari semua pelajar yang terlibat. Kasus perundungan itu terjadi di area luar sekolah. Dalam video yang beredar, terlihat beberapa siswa merundung secara bergantian seorang siswa lain. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan, kasus perundungan itu terjadi pada Rabu (19/06/2024). Kejadiannya berlangsung sepulang jam sekolah di Putuk Desa Kelir. "Setelah mengetahui adanya kejadian tersebut, Bupati Banyuwangi Bu Ipuk Fiestiandani menelepon kami dari Tanah Suci dan memerintahkan kepada kami untuk segera menyelesaikan masalah ini, sekaligus untuk diambil pembelajaran agar ke depan tidak terjadi lagi. Kami juga mengontak pihak sekolah, dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat," kata Suratno, pada Kamis (20/06/2024). Pihak kepolisian kemudian memanggil korban, para pelaku, dan orang tua kedua belah pihak. Dalam pertemuan itu, kepolisian memberikan pemahaman tentang perundungan dan sanksi yang akan didapat para pelakunya. "Termasuk melakukan koordinasi lebih lanjut atas kejadian perundungan tersebut, untuk mencegah agar tindakan serupa tidak terjadi lagi," ujarnya. Kasus perundungan itu, lanjut Suratno, dilatarbelakangi atas unggahan korban di status WhatsApp. Korban menggunggah status yang berisi tantangan berkelahi duel satu lawan satu untuk siapa saja yang berani. Unggahan status itu kemudian direspons oleh para siswa lain dengan aksi bullying. Suratno mengingatkan kepada masyarakat, khususnya para siswa, untuk bijak dalam bermedia sosial. Ia meminta agar media sosial (medsos) tidak dipakai secara sembrono. Dinas Pendidikan juga terus mengingatkan kepada sekolah-sekolah untuk terus menjalin koordinasi dengan semua pihak, termasuk orang tua, untuk terus memberi edukasi anti-perundungan. "Perlu kontrol sosial yang sangat ketat untuk mencegah terjadinya perundungan. Ini tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, orang tua, dan semua pihak," jelasnya. "Pendidikan di sekolah dengan Merdeka Belajar dan Implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) secara rutin memang berisi materi positif untuk tumbuh kembang anak. Namun kepedulian orang tua dan masyarakat merupakan bagian dari ekosistem yang tidak bisa terlepaskan," tutupnya. Pewarta : Ruslan AG Editor/Publisher : Shelor

Related Articles