BANYUWANGI || Bratapos.com – Fenomena kasus perundungan (Bullying) masih sering terjadi di berbagai tempat khususnya dilingkungan pendidikan. Situasi ini mendapat perhatian serius dari Kepolisian. Untuk menanggulanginya Polresta Banyuwangi gencar melakukan Edukasi dan Penyuluhan "STOP BULLYING" yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mubarok. pada Kamis (20/06/2024). Adapun kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan, penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan Bullying oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono, S.H.S.I.K., M.Si. yang diwakilkan melalui Kabag SDM Kompol Indah Citra, bersama Tim Konselor Polresta Banyuwangi menyebut, kegiatan digelar lantaran belakangan ini di beberapa tempat marak aksi Bullying yang berujung perundungan sering terjadi di lingkungan sekolah, bahkan sampai viral di media sosial. Terlebih sampai ada yang kejiwaannya terganggu dan meninggal dunia. "Tujuan pembinaan kepada santriwan dan santriwati ini, supaya tidak terpengaruh dan melakukan kegiatan yang mengarah ke pelanggaran hukum. Serta mensosialisasikan Program Kapolresta Banyuwangi 'Zero Bullying' agar para pelajar fokus belajar dan tenang di sekolah," terang Kabag SDM, Kompol Indah Citra. Dengan hal tersebut, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono melalui Kabag SDM Kompol Indah Citra, bersama Tim Konselor Polresta Banyuwangi, didampingi juga Bhabinkamtibmas bersama dengan pengasuh ponpes dan para Ustadz, Konselor menyampaikan dihadapan 100 santriwan-santriwati akan pentingnya memahami apa itu bullying, jenis-jenisnya, serta cara pencegahannya dari sudut pandang psikologis. "Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan Bullying, dan motivasi belajar kepada para santri yang tinggal di Ponpes Al-Mubarok ini," kata Kompol Indah Citra, Kabag SDM Polresta Banyuwangi. “Selain itu, kami juga memberikan edukasi tentang pencegahan Bullying,” imbuhnya. Kompol Indah Citra menekankan pentingnya Edukasi Penyuluhan Stop Bullying, Kepolisian juga menekankan agar para pelajar menghentikan segala bentuk penghinaan dan perlakuan buruk yaitu saling mengolok-olok sesama teman atau siswa yang dapat menyinggung dan melukai hati. "Kami berharap para orang tua, pengasuh, guru, dan orang-orang terdekat terus mendorong sosialisasi ini, agar anak-anak kita dapat tumbuh dalam kedamaian, mampu mencegah dan mendeteksi jenis Bullying yang mungkin terjadi. Mari kita ciptakan generasi yang cerdas untuk masa depan bangsa yang lebih baik," harapnya penuh tegas. Pihaknya juga mengingatkan untuk menjauhi tindakan fisik seperti menendang, mencubit, memukul, baik di dalam maupun di luar sekolah. Ditambahkan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) menyampaikan, jika selama ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara memberikan pembinaan kepada para guru dan tenaga pendidik. "Jika ada penyimpangan dalam proses belajar mengajar, itu sangatlah dilarang oleh agama," ujarnya. Dengan demikian, Psikoedukasi ini dapat membantu santri membangun perlindungan diri yang lebih baik, serta meningkatkan semangat belajar mereka di lingkungan pendidikan. Selain itu, kami terus berkomitmen untuk mendukung upaya pencegahan dan perlindungan terhadap Bullying di lingkungan pendidikan. Pewarta : Ruslan AG Editor/Publisher : Shelor