Sebar Informasi Tak Benar Di Medsos, Wanita Asal Indramayu Minta Maaf ke Pihak LPK Takayama
Peristiwa | 07-Sep-2025 06:14 WIB | Dilihat : 68 Kali
Foto : Sebelah kiri ML (25) warga Indramayu dan Perwakilan LPK Takayama, Arya. (giripos)
BLITAR || Giripos.com - Seorang wanita berinisial ML (25) warga Indramayu Jawa Barat akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pihak Lembaga Pelatihan Kerja (LPK ) Takayama. Setelah terbukti menyebarkan informasi tidak benar yang merugikan nama baik seseorang di platform media sosial.
Permintaan maaf tersebut disampaikan ML dalam sebuah pertemuan di salah satu cafe di Kota Blitar yang difasilitasi oleh pihak kuasa hukum LPK Takayama. Minggu (7/9).
Dalam pernyataannya, ML mengaku menyesal telah menyebarkan informasi yang tidak diverifikasi kebenarannya. Menurutnya apa yang sudah diposting di media sosial miliknya dipastikan tidak benar.
"Sebelumnya memang saya pernah memposting di status tentang LPK tersebut yang menuliskan bahwa LPK itu sudah tutup dan tidak ada muridnya. Disitu saya juga tidak menyebutkan nama LPK nya, saya cuma argumen-argumen saja sih," ucapnya.
ML juga mengatakan jika pertemuannya dengan pihak LPK Takayama hari ini untuk mencari solusi agar permasalahan bisa terselesaikan antara kedua belah pihak.
"Alhamdulillah ini tadi sudah ada kesepakatan dan diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan, dan uangnya juga sudah dibayar lunas sebesar Rp15 juta," imbuhnya.
Kasus ini berawal dari unggahan ML di media sosial miliknya, yang seolah diduga menuduh pihak LPK Takayama melakukan praktik penipuan dalam pembelajaran bahasa asing sehingga unggahan tersebut mengundang persepsi yang negatif.
Sementara Arya selaku perwakilan LPK Takayama sangat menyayangkan atas kejadian ini, menurut Arya, seharusnya pihak pelaku (ML) bisa melakukan konfirmasi terlebih dahulu kebenarannya seperti apa.
"Ini menjadi pembelajaran juga, kalau memang belum tahu atau belum jelas bisa konfirmasi langsung kepada kami," terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa selama ini di LPK Takayama sudah melalui prosedur dan aturan yang sudah ada. Menurutnya, suatu pekerjaan pasti ada pasang surutnya. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk selalu bertanggung jawab atas pekerjaannya.
"Kita bekerja sudah sesuai aturan, namanya pekerjaan pasti ada pasang surutnya kan mas, tetapi kita tetap bertanggung jawab penuh atas kejadian yang ada dan tidak ada itikad kita untuk menipu," pungkas Ariya. (Arifbli)
Related Articles
TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
