Warga Nglungger bersama BKKBN Jateng dan Edy Wuryanto Berkomitmen Cegah Stunting dengan Hidup Sehat
Daerah | 08-Mar-2024 07:04 WIB | Dilihat : 37 Kali
BLORA – Bertempat di halaman rumah warga Desa Nglungger Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, BKKBN Jawa Tengah dan Anggota Komisi IX DPR RI mengajak warga untuk berkomitmen mencegah stunting dengan pola hidup sehat, Senin (29/01/24)
“Pendek belum tentu stunting, namun stunting sudah pasti pendek," ungkap Edy Wuryanto.
Beliau menambahkan jika stunting pada anak akan beresiko besar dalam perkembangan dan pertumbuhannya, karena stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan perkembangan kronis pada anak yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pola makan yang tidak sehat, pernikahan dini, gaya hidup yang tidak sehat, ibu yang menderita anemia ketika hamil dan lain-lain. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar tidak mengalami stunting:
- Melakukan pernikahan setelah melewati batas minimal usia
- Rajin melakukan tes kesehatan terutama ketika hamil karena kadar hemoglobin yang rendah sangat mempengaruhi resiko terserang stunting
- Pola makan dan gaya hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan rajin olahraga serta lingkungan yang bersih.
- Mengkonsumsi tablet penambah darah ketika Ibu sedang hamil
Eka Sulistya Edi Ningsih (BKKBN Jateng) menjelaskan pencegahan stunting harus diupayakan oleh seluruh pihak, mulai dari lingkungan keluarga yang memastikan jika asupan gizi yang cukup dan makanan yang bergizi telah terpenuhi, pemerintah desa yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada ibu dan anak serta telah memberikan vitamin yang diperlukan pada ibu dan anak, pemerintah daerah harus rutin melakukan sosialisasi dan pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu.
Adapula faktor lingkungan yang bersih, sehat serta penggunaan jamban dan air bersih sangat dianjurkan agar resiko stunting dapat diminimalisir. Angka pernikahan dini juga harus ditekan agar anak yang terlahir di dunia memang dari rahim ibu yang sudah cukup umur, sudah memenuhi persyaratan batas minimal pernikahan, serta psikis dan ekonomi yang sudah matang.
Mas Farid menambahkan jika penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari sangat penting, walaupun didekat lokasi terdapat sungai bengawan solo, namun untuk keperluan MCK (Mandi Cuci Kakus) tidak layak untuk digunakan warga.
Dianjurkan untuk memanfaatkan air sumur dan tadah hujan.
Kegiatan ini ditutup dengan membagikan doorprize dan sesi foto bersama dengan 300 peserta yang diundang. (Arifin)
Related Articles
TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
