Wisata Selo Gedong Madiun Terbengkalai Pasca Pandemi, Perlu Investor untuk Bangkit Kembali
Peristiwa | 02-Mar-2025 11:13 WIB | Dilihat : 141 Kali
Foto : Wisata Selo Gedong YangTerlihat Terbengkalai (ist).
MADIUN || Giripos.com - Kabupaten Madiun memiliki banyak potensi wisata yang menarik, namun sayangnya, kurangnya pengelolaan dan pemeliharaan menyebabkan beberapa tempat wisata menjadi terbengkalai. Salah satunya adalah Wisata Selo Gedong yang berlokasi di kawasan hutan di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Seperti dikutip dari Koranmemo, bahwa Kondisi Selo Gedong saat ini sangat memprihatinkan. Selain minim perawatan, akses menuju lokasi juga sulit karena sebagian besar jalan masih berbatu dan tidak diperbaiki. Letaknya yang cukup jauh dari permukiman semakin membuat tempat ini sulit dijangkau oleh wisatawan.
Menurut Sumarji, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang juga pengelola wisata Selo Gedong, tempat ini awalnya ramai dikunjungi wisatawan. Namun setelah pandemi COVID-19 melanda, jumlah pengunjung menurun drastis hingga akhirnya tempat ini sepi dan terbengkalai.
“Awal dibangun, pengunjung cukup ramai. Namun setelah adanya COVID-19, wisata ini menjadi sepi hingga sekarang,” ujar Sumarji saat diwawancarai oleh media ini pada Minggu (2/3/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan Selo Gedong menghabiskan anggaran lebih dari Rp500 juta, dengan keterlibatan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun. Sayangnya, setelah pandemi, keberlanjutan wisata ini tidak berjalan dengan baik.
Kondisi semakin parah setelah kawasan wisata ini terkena bencana longsor, yang membuat pihak Perhutani akhirnya menutup akses ke lokasi. Hal ini semakin memperburuk keadaan dan membuat pengelola kebingungan mencari cara agar tempat ini bisa kembali beroperasi.
Sumarji mengungkapkan bahwa salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah menggandeng investor untuk bekerja sama dalam pengelolaan dan pemeliharaan tempat ini.
“Kemungkinan jalan keluarnya adalah menggandeng investor yang bersedia bekerja sama untuk menghidupkan kembali wisata Selo Gedong,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disparpora Kabupaten Madiun, M. Hamzah Nugrohanto, membenarkan bahwa pembangunan tempat wisata ini memang dilakukan oleh Disparpora sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak pengelola.
“Tempat tersebut memang dibangun oleh Disparpora, tetapi pengelolaannya sudah diserahkan kepada pihak pengelola,” jelas Hamzah.
Meski saat ini kondisi Selo Gedong cukup memprihatinkan, harapan untuk menghidupkannya kembali masih ada. Dengan akses jalan yang diperbaiki dan adanya dukungan dari pihak investor maupun pemerintah, bukan tidak mungkin tempat ini kembali menjadi destinasi wisata favorit di Kabupaten Madiun.
Diperlukan langkah konkret dalam perencanaan dan pengelolaan agar wisata ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Related Articles
TOPIK TERPOPULER
BERITA POPULER
